Tuesday 27 December 2016

makalah Komunikasi Dalam Islam

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Komunikasi
Sebagian pakar komunikasi mengatakan bahwasannya komunikasi adalah proses mengirimkan, menerima dan memahami gagasan dan perasaan dalam bentuk peran verbal atau nonverbal secara disengaja atau tidak disengaja.[1]
Kita bisa menyimpulkan komponen-komponen dalam proses komunikasi yaitu:
1.      Kominikator, tang di dalamnya mencakup faktor-faktor seperti keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, dan sistem sosial, serta pengaruh kultural, sosio kulrural dan psiokultural, dalam komunikasi pembelajaran, guru adalah komunikator utama di dalam kelas. Namun, ketika para siswa berdiskusi membahas satu topik, yang ber bicara itu menjadi komunikator.
2.      Pesan, yang disusun dengan elemen, isi, struktur tertentu yang merupkan hasil transformasi dari pikiran/ gagasan/ perasaan dalam proses encoding yang dilakukan komunikator yang kemudian dicode oleh komunikan. Dalam komunikasi pembelajaran, pesan adalah meteri pembelajaran yang mengandung muatan kognitif, efektif, dan psikomotorik yang membuat semua pihak yang terlibat di dalamnya untuk belajar.
3.      Media atau saluran komunikasi yang di pergunakan untuk menyampaikan pesan yang di cerap melalui panca indra. Dalam konteks komunikasi pembelajaran, media komunikasi yang di pergunakan cukup beragam mulai dari media konversional seperti papan tulis sampai dengan media berbasis teknologi seperti lcd projektor.
4.      Komunikan, yang di dalamnya terkandung faktor-faktor seperti yang ada pada komunikator. Dalam komunikasi pembelajaran, komunikan adalah para siswa yang menjadi halayak komunikasi yang dilakukan oleh gurunya atau sesama siswa yang mendengarkan paparan temannya.
5.      Efek, yang merupakan akibat yang ditimbulkan dari kegiatan komunikasi yang biasanya di rumuskan sebagai perubahan atau peneguhan sikap, pendapat dan perilaku. Efekun adakalanya disebut sebagai tujuan komunikasi atau untuk menunjukkan keberhasilan komunikasi. Dalam komunikasi pembelajaran, efek komunikasi brupa penguatan/ peneguhan atau perubahan secara kognitif, efektif dan psikomotorik.
6.      Umpan balik, merupakan respon komunikasi selama proses komunikasi berlangsung dari bisa mengubah pesan komunikasi, media komunikasi atau komunikator. Umpan balik dalam komunikasi pembelajaran misalnya dalam benti mengucapkan tangan untuk meminta penjelasan lanjut atau memberikan pandangan yang berbeda dengan apa yang disampaikan oleh komunikator.
7.      Gangguan komunikasi, gangguan yang di pandang membuat komunikasi tidak efektif. Gangguan komunikasi ini bisa berupa gangguan psikologis gangguan fisik atau gangguan semantik dan gangguan mekanis. Gangguan dalam komunikasi pembelajaran pada dasarnya sama dengan gangguan pada komunikasi lainnya, seperti gangguan psikologis dalam bentuk konsentrasi belajar yang terpecah sampai dengan gangguan kebisingan karena ada siswa mengobrol didalam kelas atau ada kebisingan dari jalan raya.
8.      Lingkungan, merupakan pemberi pengaruh pada proses komunikasi manusia karena proses komunikasi tidak berlangsung di ruang hampa. Pada umumnya, lingkungan komunikasi pembelajaran adalah lembaga-lembaga pendidikan formal dan non-formal yang didalamnya terwujud kegiatan pembelajaran dengan budaya yang khas yang dimiliki lembaga pendidikan.[2]
Proses komunikasi dapat di klasifikasikan berdasarkan bentuk atau macamnya. Berdasarkan hasil analisis sistematis para ahli, klasifikasi bentuk komunikasi dapat di bedakan berdasarkan prinsip, komponen dan tehnik berkomunikasi yang di sesuaikan dengan interaksi komunikas di lapangan. Diantara bentik atau macamnyaadalah:
1.      Komunikasi tatap muka
Proses komunikasi ini di katakan juga sebagai komunikasi langsung (direct communication), yaitu ketika berlangsung komunikasi antara komunikator dan komunikan saling berhadapan dan saling meliahat, sehingga komunikator dapat memperhatikan respon (feedback) komunikasi saat itu juga. Komunikasi ini sering di sebit sebagai komunikasi arus balik atau umpan balik, yaitu feedback-nya terjadi secara langsung.
2.      Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal ( interpersonal communication) adalah kkomunikasi antar komunikator dengan komunikan (orang perorang). Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang, karena sifatnya dialogis atau percakapan arus baliknya bersifat langsung. Komunikatos mengetahui tanggapan komunikan saat itu juga. Ketika komunikasi berlangsung komunikatos mengetahui pasti, apakah komuunikasinya itu positif atau negatif, berhasil atau gagal. Jika tidak, ia dapat  berusaha untuk meyakinkan komunikan saat itu juga. Karena iya dapat memberi kesempatan untuk merespon kepada komunikan se luas-luasnya. Selanjutnya, untuk komunikasi inter personal ini akan dibahas lebih luas dalam pembahasan tersendiri.
3.      Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok (groub communication) didalamnya termasuk juga komunikasi tatap muka dan komunikasi langsung, karens komunikstor dan komunikan berada dalam  situasi saling berhadapan dan saling melihat. Bentuk komunikasi ini sama dengan komunikasi interpersonal, yaitu sama-sama menimbulkan arus balik langsung. Perbedaannya jumlah komunikan yang terlibat dalam proses komunikasi.[3]
Dedy Mulyadi adalah seorang pakar komunikasi di Indonesia merumuskan prinsip-prinsip komunikasi sebagai berikut:
1.      Komunikasi sebagai proses simbolik.
2.      Setiap perilaku berpotensi untuk berkomunikasi.
3.      Kominikasi memiliki dimensi isi dan imensi hubungan.
4.      Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesenjangan.
5.      Komunikasi terjadi dalam konteks ruang waktu sosial dan psikologi.
6.      Komunikasi melibatkan prediksi pederta komunikasi.
7.      Komunikasi bersifat sistemik.
8.      Komunikasi semakin efektif jika mirip latar belakang budayanya.
9.      Komunikasi bersifat non sequential.
10.  Komunikasi bersifat prosedural, dinamis dan transaksional.
11.  Komunikasi bersifat irreversible.
12.  Komunikasi bukan panea untuk menyelesaikan berbagai masalah.[4]
B.     Pengertian komunikasi Islam
Komunikasi Islam berfokus pada teori-teori komunikasi yang dikembangkan oleh para pemikir Muslim. Tujuan akhirnya adalah menjadikan komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatif, terutama dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang bersesuaian dengan fitrah penciptaan manusia.
Kesesuaian nilai-nilai komunikasi dengan dimensi penciptaan fitrah kemanusiaan itu memberi manfaat terhadap kesejahteraan manusia sejagat. Sehingga dalam perspektif ini, komunikasi Islam merupakan proses penyampaian atau tukar menukar informasi yang menggunakan prinsip dan kaedah komunikasi dalam Alquran. Komunikasi Islam dengan demikian dapat didefenisikan sebagai proses penyampaian nilai-nilai Islam dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi yang sesuai dengan Alquran dan Hadis.
C.    Prinsip Komunikasi Islam
Komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan-pesan keislaman dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam. Dengan pengertian demikian, maka komunikasi Islam menekankan pada unsur pesan, yakni risalah atau nilai-nilai Islam, dan cara, dalam hal ini tentang gaya bicara dan penggunaan bahasa.
Pesan-pesan keislaman yang disampaikan dalam komunikasi Islam meliputi seluruh ajaran Islam, meliputi akidah (iman), syariah (Islam), dan akhlak (ihsan). Soal cara (kaifiyah), dalam Al-Quran dan Al-Hadits ditemukan berbagai panduan agar komunikasi berjalan dengan baik dan efektif. Kita dapat mengistilahkannya sebagai kaidah, prinsip, atau etika berkomunikasi dalam perspektif Islam.
Kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam ini merupakan panduan bagi kaum Muslim dalam melakukan komunikasi, baik dalam komunikasi intrapersonal, interpersonal dalam pergaulan sehari hari, berdakwah secara lisan dan tulisan, maupun dalam aktivitas lain.
Dalam berbagai literatur tentang komunikasi Islam kita dapat menemukan setidaknya enam jenis gaya bicara atau pembicaraan (qaulan) yang dikategorikan sebagai kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam, yakni:
1.       Qaulan Sadida.
2.      Qaulan Baligha.
3.       Qulan Ma’rufa
4.      Qaulan Karima
5.      Qaulan Layinan, dan
6.      Qaulan Maysura.



D.    Etika Komunikasi dalam Islam
Dari sejumlah aspek moral dan etika komunikasi, paling tidak terdapat empat prinsip etika komunikasi dalam Alquran yang meliputi fairness (kejujuran), accuracy (ketepatan/ketelitian), tanggungjawab dan kesejahteraan. Dalam surah an-Nuur ayat 19 dikatakan:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلۡفَٰحِشَةُ فِي ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۚ
وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ ١٩
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita), perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.
Dalam masalah ketelitian menerima informasi, Alquran misalnya memerintahkan untuk melakukan check and recheck terhadap informasi yang diterima. Dalam surah al-Hujurat ayat 6 dikatakan:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٖ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَٰلَةٖ فَتُصۡبِحُواْ
 عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَٰدِمِينَ ٦
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Alquran juga menyediakan ruangan yang cukup banyak dalam menjelaskan etika kritik konstruktif dalam berkomunikasi. Salah satunya tercantum dalam surah Ali Imran ayat 104:
وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرۚ
وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ١٠٤
Artyinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.[5]
E.     Fungsi dan manfaat komunikasi
Dengan berkomunikasi, insya Allah, kita dapat menjalin saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah:
1.      Fungsi informasi
Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya.
2.      Fungsi ekspresi
Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
3.      Fungsi kontrol
Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya
4.      Fungsi sosial
Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan.
5.      Fungsi ekonomi
Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.
6.      Fungsi da'wah
Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan perjuangan bersama.
Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan efektif, di antaranya adalah:
1.      Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan.
2.      Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
3.      Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas atau jama'ah.
4.      Aktivitas 'amar ma'ruf nahi munkar di antara sesama umat manusia dapat diwujudkan dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian.[6]
F.     Manajemen komunikasi pendidikan islam
Di dalam Al-Qur’an terdapat 3 ayat yang mengajarkan tentang komunikasi, yaitu Ali Imron: 138, al-Rahman: 4, dan al-Qiyamah: 19. Misalnya dalam surah ar-Rahman berikut:
ٱلرَّحۡمَٰنُ ١  عَلَّمَ ٱلۡقُرۡءَانَ ٢  خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ ٣  عَلَّمَهُ ٱلۡبَيَانَ ٤
Artinya: (Tuhan) yang maha pemurah, yang telah mengajarkan Al-Qur’an, Dia menciptakan manusia. Dia mengajarkannya (manusia) pandai berbicara/ berkomunikasi (QS. Ar-Rahman:1-4)[7]
Ada dua metode komunikasi yang menimbulkan rasa antusias untuk berkomunikasi dan ada pula yang bisa membuat orang menjadi jenuh dan membosankan pendengarnya, dan ini perlu kita hindari.
Tampaknya memang ada keterlibatan faktor-faktor tertentu yang memengaruhi daya tarik komunikasi itu, yaitu sebbagai berikut:
1.      Pribadi komunikan
2.      Arti Kata atau kalimat
3.      Konsepdiri
4.      Empati
5.      Umpan balik
Disamping itu, ada delapan prinsip yang perlu di lakukan agarkomunikasi bisa dikerjakan dengan efektif, yaitu sebagai berikut:
1.      Berpikir dan berbicara dengan jelas.
2.      Ada sesuatu yang penting untuk disampaikan.
3.      Ada tujuan yang jelas.
4.      Penguasaan terhadap masalah.
5.      Pemahaman proses komunikasi dan penerapan dengan konsisten.
6.      Mendapatkan empati dari komunikan.
7.      Selalu menjaga kontak mata, suara yang tidak perlu keras atau lemah atau menghindari ucapan pengganggu.
8.      Komunikasi harus di rencanakan (apa pesan yang ingin di komunikasikan , siapa komunikan yang dituju, buatlah sekenario yang jelas, dan hendaknya mempersiapkan diri agar menguasai masalah).[8]
Dalam lembaga pendidikan islam, kepala sekolah/ madrasah/ perguruan tinggi/ pesabtren dalam kapasitasnya sebagai manajer seharusnya berupaya menerapkan komunikasi yanng benar-benar efektif dengan terlebih dahulu mengkondisikan kualitas komunikator, komunikan, pesan-pesan dalam komunikasi, lingkungan komunikasi, media komunikasi, dan sebagainya.
Semua pengondisian ini untuk melakukan komunikasi yang benar-benar mampu mengubah perilaku komunikan, baik para tenaga pengajar,/ pendidik, karyawan, siswa/ mahasiswa/ santri, atau siapapun yang sedang dalam posisi diajak berkomunikasi, termasuk juga walimurid/ wali mahasiswa/ wali santri.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sebagian pakar komunikasi mengatakan bahwasannya komunikasi adalah proses mengirimkan, menerima dan memahami gagasan dan perasaan dalam bentuk peran verbal atau nonverbal secara disengaja atau tidak disengaja. Kita bisa menyimpulkan komponen-komponen dalam proses komunikasi yaitu: Kominikator, Pesan, Media atau saluran komunikasi, Komunikan, Efek,Umpan balik,Gangguan komunikasi, Lingkungan.
Kesesuaian nilai-nilai komunikasi dengan dimensi penciptaan fitrah kemanusiaan itu memberi manfaat terhadap kesejahteraan manusia sejagat. Sehingga dalam perspektif ini, komunikasi Islam merupakan proses penyampaian atau tukar menukar informasi yang menggunakan prinsip dan kaedah komunikasi dalam Alquran. Komunikasi Islam dengan demikian dapat didefenisikan sebagai proses penyampaian nilai-nilai Islam dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi yang sesuai dengan Alquran dan Hadis.
Komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan-pesan keislaman dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam. Dengan pengertian demikian, maka komunikasi Islam menekankan pada unsur pesan, yakni risalah atau nilai-nilai Islam, dan cara, dalam hal ini tentang gaya bicara dan penggunaan bahasa. Kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam ini merupakan panduan bagi kaum Muslim dalam melakukan komunikasi, baik dalam komunikasi intrapersonal, interpersonal dalam pergaulan sehari hari, berdakwah secara lisan dan tulisan, maupun dalam aktivitas lain.
komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah Fungsi informasi, Fungsi ekspresi, Fungsi kontrol, Fungsi sosial, Fungsi ekonomi, Fungsi da'wah.
Dalam lembaga pendidikan islam, kepala sekolah/ madrasah/ perguruan tinggi/ pesabtren dalam kapasitasnya sebagai manajer seharusnya berupaya menerapkan komunikasi yanng benar-benar efektif dengan terlebih dahulu mengkondisikan kualitas komunikator, komunikan, pesan-pesan dalam komunikasi, lingkungan komunikasi, media komunikasi, dan sebagainya.
B.     Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pada mahasiswa agar lebih mudah memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dikaji kedalam Managemen Pendidikan Islam. Hal itu semua untuk membantu dan mempermudah pekerjaan mahasiswa dalam memahami dari penjelasan diatas.



Daftar Pustaka
Yosal Iriantara, Komunikasi Pembelajaran, Cet 1, (Bandung: zremaja rosdakarya 2014).
Enjang, komunikasi konseling, Cet 1, (Bandung: Nuansa 40619).
Mujamil Qomar, manajemen pendidikan islam, (Penerbit Erlangaa).
http://etikaberkomunikasi.blogspot.co id.



[1] Yosal Iriantara, Komunikasi Pembelajaran, Cet 1, (Bandung: zremaja rosdakarya 2014) Hlm. 3.
[2] Ibid, Hlm. 8-9.
[3] Enjang, komunikasi konseling, Cet 1, (Bandung: Nuansa 40619), Hlm. 23-24.
[4] Ibid, Hlm. 25-29.
[5] http://etikaberkomunikasi.blogspot.co id.
[7] Mujamil Qomar, manajemen pendidikan islam, (Penerbit Erlangaa), Hlm. 252.
[8] Ibid, Hlm. 255-256

1 comment:

  1. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.. Izin Copas Akhi..

    ReplyDelete